Para pekerja dengan aneka ranah pekerjaan acap kali tak mendapatkan tempat istirahat yang layak. Mereka sering “mencuri waktu” untuk sekadar merehatkan badan. Pada titik ini, istirahat yang mereka lakukan seakan menjadi ritual ketakutan. Ruang istirahat dibutuhkan karena tubuh, betapapun semangat untuk memenuhi tanggung jawabnya, niscaya membutuhkan tempat melepas penat. Pekerja dieksploitasi sedemikian rupa, ruang istirahat diabaikan.
Karya ini berusaha mendokumentasikan ironi yang jamak ditemui di tempat berjalannya roda komoditas di sekitar kita. Kami menyodorkan intervensi dalam bentuk beanbag, yang secara simbolis menyiratkan bagaimana para pekerja itu hendaknya dimanusiakan. Suara-suara para pekerja yang sebelumnya tak terekspresikan menjadi sebuah kesadaran kolektif betapa ruang istirahat begitu penting.